POLSEK SAMARINDA KOTA MENGGELAR PRESS RELEASE UNGKAP KASUS PROSTITUSI ONLINE DI KOTA SAMARINDA
Tim Patroli Cyber Anti Prostitusi Online Polsek Samarinda Kota kembali berhasil meringkus 3 pelaku prostitusi yang menjajakan diri melalui aplikasi berbasis online. Kamis (30/12/2021).
Bahkan dalam pengungkapan kali ini, untuk pertama kalinya jajaran Polsek Samarinda Kota berhasil mengamankan seorang wanita pria (waria) berinisial KM (19) asal Kota Makassar, yang turut menjajakan diri di Kota Tepian.
Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo menerangkan, KM diamankan bersama dengan ALA (27), perempuan asal Samarinda di salah satu guest house yang berada di kawasan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, pada Selasa (8/11/2021) Pukul 11.37 WITA.
Setelahnya, petugas kembali mengamankan pelaku lainnya, yakni NH (25), perempuan asal Kutai Kartanegara di salah satu hotel yang berada di kawasan Jalan Mulawarman, Kota Samarinda pada Pukul 01.00 WITA.
"Jadi tim cyber kita berpura-pura menjadi calon pengguna jasa (esek-esek). Lalu bertemu di tempat yang sudah disepakati. Tentunya dengan begitu para pelaku ini tidak bisa mengelak lagi," beber AKP Creato Sonitehe Gulo dalam rilisnya.
Ia juga menerangkan modus para pelaku adalah karena himpitan ekonomi.
Namun sambungnya, para pelaku tersebut bersifat sporadis atau hanya muncul ketika membutuhkan uang.
"Tim Cyber kita aktif lagi karena kita tidak ingin menjelang awal tahun baru prostitusi online menjamur," ucapnya.
"Namun dibanding sebelumya, kasus prostitusi online di wilayah hukum kita sudah jauh menurun," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Polsek Kota juga menggandeng UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Samarinda.
Perwira Polisi berpangkat melati satu ini mengatakan pihaknya tidak ingin para pelaku hanya diproses secara hukum tanpa diberi kesempatan untuk menata kehidupan yang lebih baik setelahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Samarinda, H. Wiyono mengatakan ini merupakan kali pertama mereka menangani perempuan yang terlibat prostitusi online.
Oleh sebab itu jelasnya, untuk sementara mereka akan memberi tempat bernaung bagi 3 pelaku tersebut, sambil berkoordinasi dengan panti khusus rehabilitas dan pembinaan perempuan.
"Kami akan mencari solusi bagaimana agar mereka (pelaku prostitusi online) tidak kembali ke jalan yang salah," terangnya.
"Memang tidak bisa langsung, tetapi kita harus mencoba karena mereka juga termasuk korban. Kita akan arahkan bagaimana agar mereka bisa memperbaiki hidup mereka," pungkasnya.